Cinta...kata yang sangat kuat dan terkadang begitu kuatnya hingga membuat kita melupakan yang ada di sekitar hingga tanpa kita sadari. Semua pun akan kita lakukan tanpa terkecuali untuk membuatnya bahagia.
Tapi, tanyakan ke dalam hati apakah kita sendiri bahagia? Jika pengertian yang terjalin baik pasti jawabnya akan iya. Namun bila hanya dari satu pihak saja yang selalu mencoba mengerti maka jawaban iya akan diragukan.
Haruskah cinta membutakan realita?
Haruskah cinta membunuh bahagia?
Haruskah cinta memaksakan keinginan?
Haruskah cinta selalu memegang kendali?
Jika begitu, apakah hubungan itu bisa sungguh dibilang cinta?
Bukan hanya sekedar kata, tapi cinta lebih banyak diungkapkan dengan tindakan dan dari sorot mata orang tersebut kita bisa melihat ketulusan dan cinta dalam matanya. Cinta bisa dirasakan, bahkan saat ia diam tak berkata.
Cinta jauh di atas rasa ingin memiliki pasangan seutuhnya karena realitanya adalah manusia makhluk sosial yang tak bisa lepas dari sekitarnya.
Cinta jauh di atas mendapatkan keinginan dan memegang kendali dari pasangan. Cinta adalah pengertian,menerima serta memberi tanpa menutup mata akan kekurangan dan kesalahan pasangan.
Dan cinta pun jauh dari mempertahankan pasangan karena merasa takkan bisa menemukan cinta seperti itu atau alasan lainnya sebagai pembenaran untuk rela tersiksa.
Terkadang ada saatnya cinta pun harus dilepas walau berat agar orang yang kita cintai bisa menikmati kebahagiaannya. Ya, terkadang cinta memang tidak untuk memiliki dan perbedaan antara air mata dan senyum bahagia dalam cinta sungguh teramat tipis.
Dan cinta akan selalu berhasil menemukan kita, dimanapun kita berada.
Komentar