
Seniman memang identik dengan eksentrik, demikian juga dengan almarhum Rendra yang selain menuai pujian, menuai kritik karena keeksentrikannya. Namun dia tetap dengan pendiriannya.
Beliau pun selalu vokal bahkan hingga sempat masuk penjara di masa orde baru karena sifat kritisnya.
Karya-karyanya pun diakui, bahkan beberapa puisinya diterjemahkan dan menjadi pembicaraan di kalangan pakar sastra. Salah satu contohnya Prof. Harry Aveling, pakar sastra yang menerjemahkan karya almarhum dalam tulisannya yang berjudul "A Thematic History Of Indonesia Poetry : 1920 to 1974".
Walaupun kini sang Legenda telah berpulang, namun karya-karyanya tetap akan hidup selamanya.
Selamat jalan Legenda...Indonesia kehilangan...
Semoga damai selalu menyertaimu...
Komentar