Langsung ke konten utama

Perbincangan pernikahan di kedai kopi-meminta tapi takut meminta karena takut

Waktu menunjukkan kurang lebih pukul 12 malam (atau kurang…duh saya lupa) setelah ngobrol ngalor ngidul di anomali, daerah senopati ketika tiba-tiba :
(Perhatian : perkataan dalam dialog sebenarnya mungkin tidak persis seperti yang ditulis tapi semaksimal mungkin mendekati hehehe)

ronald : “nah, kalian gimana nih?” ---pasang tampang senyum sambil melihat cyn dan dika.

cyn dan dika liat-liatan berdua

ronald : “hayu, kapan nih…gimana, dah ada omongan serius blum nih?”

cyn : “ada sih, Cuma yahh kita jalanin dulu ajah” (yang diiyakan oleh dika)

Lalu pembicaraan berlanjut tentang perbedaan keyakinan yang ada dan bla bla bla sampai akhirnya :

ronald : “gimana keluarga, dah pada tau belum?gimana reaksinya?”

dika : “ kalo keluarga gw belum tau, tapi pada dasarnya kalo bokap santai ajah, tapi kayaknya nyokap yg agak2 ribet”

cyn : “kalo gw sih belum tau juga, Cuma belakangan ini gw emang bilang kalo mo pergi ama dia, gw bilang kalo gw pergi ama dika ke nyokap”

rosa : “terus reaksinya gimana?”

cyn : “yah, begitu”

ronald : “Sebelum bicara keluarga, tapi dari kalian berdua sudah yakin dulu ga?”

rosa : “iya, itu harus diyakinin dulu, kalo ga mah percuma juga maju”

Ngalor ngidul, ketawa ketiwi tetep berlanjut seputar pernikahan, cara mengambil hati orang tua terutama mengambil hati mama cyn yang menurut gambaran val strict dan mengharapkan sosok mantu yang bisa membimbing cyn dan sampai cara berpakaian yang pantes di depan mama cyn.

val : “dik, saran gw di depan mama cyn loe harus tampil rapi”

dika : “waduh…waktu itu gw ketemu pake celana pendek lagi”

Yang lain pada bengong sejenak…lalu
dika : “Abis gimana dunks, kan gw jemput dia jogging, masa pake jas hehehe”

Kita semua langsung ketawa

dan sampai akhirnya tiba-tiba (salah satu) antara rosa ato ronald yang bilang “yahh…masing2 berdoa ajah minta petunjuk sama yang di atas”

Ternyata prinsip dika ga sama…dia berpendapat kalo Tuhan sudah terlalu baik dan dia merasa ga pantes untuk meminta, sedangkan kita semua berpendapat kita seharusnya meminta tapi dipasrahkan…jadi tidak memaksa.

dika : “duh koq kita yang dapet hukuman yah?” sambil melirik cyn yang senyum2 dan berusaha mengalihkan pembicaraan tapi again…dipaksa balik ke topic

Akhirnya dika buka suara lagi : “ah, gue curiga nih (sambil ngeliat cyn) mereka ga tulus, pasti ada ujung-ujungnya wedding organizer nih “

Hahahahahahahahahahahaha…kacau deh

Tapi mr.mrs ronald our newly wed akhirnya memberikan tips and trik supaya perbedaan yang ada bisa ditembus.

Yahhh…pembahasan mengenai hubungan beda agama memang ga pernah ada habisnya…tapi emang kita ga pernah tau apa kita akan mendapatkan pasangan yang seiman, sesuku atau se-apalah itu…karena hati yang memilih. Kalo hati sudah memilih, seperti kata pepatah “love is blind”…dia tidak memandang perbedaan, karena bagi mereka yang mengalami, mungkin perbedaan itu yang membuat indah, perbedaan itu yang membuat timbulnya saling pengertian dan rasa sayang satu sama lain lebih besar.

Jadi apa yang harus dipertentangkan jika hati sudah bertaut satu sama lain? Apa harus dilepaskan, specially bila kita tahu pada akhirnya memang dia yang terbaik? Apakah itu dosa mencintai orang yang berbeda keyakinan , suku dan lain2? Apakah itu merupakan aibyang harus ditutupi? Sampai kapan? Bukankah itu akan membuat hati lebih tersiksa karena mencintai seseorang yang tidak boleh kita cintai karena beda?

Pada akhirnya, biarkan waktu yang akan menjawab…biarkan cinta itu mengalir sampai pada saatnya…jika memang harus terpisah, mungkin memang seharusnya begitu dan jika memang cinta itu tetap berlabuh dan tak terpisahkan, hadapilah segala sesuatu dengan segala resikonya.


Good luck, cyn and dika

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sehelai bulu keberuntungan dan malam yang indah menghibur lara

Weekend ini adalah minggu yang penuh kekecewaan. Ada saja hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dari urusan pribadi, keluarga dan hal-hal kecil lain yang tidak diharapkan, semuanya membuatku mengalami minggu penuh kegilaan. Yang membuat hatiku hanya bisa berteriak “Arghhhhh!!!!” Hampir saja lengkap minggu menyeramkan ini dengan hasil yang diraih United saat melawan Villa ketika masih tertinggal 2-1 dan waktu hanya tersisa kurang lebih 10 menit lagi. Akhirnya gol Ronnie menyamakan kedudukan dan membuat semua yang hadir di nonton bareng bersorak. Setelah itu semua larut dalam ketegangan kembali menanti gol kemenangan. Tak terasa waktu sudah memasuki injury time, semua peluang United dapat dimentahkan, bahkan yang paling membuat kecewa saat Wellbeck yang berhadapan dengan Friedel gagal menceploskan bola ke gawang. Kemenangan pun berpacu dengan waktu sampai akhirnya tiba waktu Macheda yang membuat semua penonton (aku yakin pendukung United di manapun akan meloncat kesenangan setelah 2 gam...

A lesson to learn : 1 - 6 for the noisy neighbour

Derby match is always excited. Especially after our noisy neighbour tryin really hard to improve themselves for the last 3 years. And ya, they did it this time. We had to admit that this time they were better sides compared to us. Rotation, red card, wasted chances, and other things are getting in our way to maximize the result. But there's no excuse, a lost is a lost. We should've done better especially we are playing in Old Trafford. Painful it is to see the result on the scoreboard. I hated the fact that we are losing but for the team, it is a lesson to learn, a shock therapy and they have to survive and bounce back. And not only City fans that cheering on our lost but the "anything but United"-ers specially gooners that has been hurt by the 8-2 lost. But all their hatred makes us stronger rite? that's United and the spirit we know. We are way much bigger than they all, so don't let them bugging us although several things has to be done to clear their a...

From United Religion Blog : Manchester United Season Review

http://www.theunitedreligion.com/2011/06/201011-manchester-united-season-review_10.html 2010/11 Manchester United Season Review: The Story Lines June 9, 2011 The 2010/11 season was certainly one for the ages as the Manchester United supporters were treated to such an emotional roller coaster. Reds Won The Trophy For A Record 19th Time Each and every enthralling twist and exciting turn made it the success that the Reds secured all that much more enjoyable - especially the way they won the Barclays Premier League title - their 19th top flight title. During every nine-month, 60-game season, there is always one constant: extraordinary story lines - which was highlighted throughout 2010/11 and allowed everyone to witness what the amazing spirit of Manchester United is all about. One of the forgotten things of the season was the fact that United went 24 games, nearly seven months without a defeat, something that certainly contributed to them winning this season's title, but...