Langsung ke konten utama

Grazie Maldini!



Lambaian tangan itu menegaskan akhir perjalanan sang kapten. Inilah terakhir kalinya saya (dan seluruh pencinta sepakbola) melihat Maldini merumput…dan saya pun tak ingin kehilangan moment ini dan membiarkan diri untuk menikmatinya.

Jadi teringat saat saya pertama kali menonton game sepakbola dan mengenal klub sepakbola adalah AC Milan (secara jam liga Italia lebih bersahabat =P) dan saya menyaksikan Maldini yang masih muda. Pemain Milan silih berganti namun Maldini tetap meletakkan kesetiaannya kepada Milan. Sungguh beruntung Milan memiliki dia yang dapat menjadi panutan bagi para pemain Milan dan seluruh pemain bola.

Sayag Milan harus takluk 2-3 dari Roma dan “menodai” pesta Maldini…tapi melihat bagaimana gemuruh ucapan terima kasih dari penonton menggema di seantero San Siro mengobati kekecewaanku.

Jujur melihat sang Kapten berlari melambaikan tangannya ke penonton mengelilingi San Siro untuk mengucapkan selamat tinggal membuat haru menyergap hati…inilah legenda Milan…pemain yang sudah menyerahkan segalanya.

Tapi di tengah-tengah ucapan perpisahan itu, aku tersentak ketika melihat ada ultras yang dengan bangga (dan SUNGGUH TOLOL menurutku) merentangkan banner yang berbunyi kurang lebih Franco Baresi adalah kapten sesungguhnya. SUNGGUH TERLALU!!! Mana bisa sih membandingkan 2 pemain tsb? Pasti mereka punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Seharusnya Ultras itu paham bahwa Maldini sudah memberikan semua yg dia punya untuk Milan(dan telah memberikan banyak gelar)..dan seharusnya Ultras itu MALU dengan apa yang dia lakukan karena Maldini layak mendapatkan penghargaan atas semua yg telah dilakukannya. Sangat disayangkan juga Milan tidak mengeluarkan statement apapun untuk mendukung Maldini.

MALDINI sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Milan…dari Cesare, Paulo hingga kini putra Paulo, Christian yang akan mewarisi nomor punggung 3 jika suatu saat nanti mampu menembus squad senior Milan.

Sejarah akan mengenang seorang pemain bernomor punggung 3 bernama Maldini dengan semua kisah indahnya bersama Milan.


Grazie Maldini…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sportingo - Manchester United plan £30m transfer of Inter Milan star

Posted in Manchester United News Manchester United will step up their attempts to sign Inter Milan midfield player Wesley Sneijder in the summer, reports the Daily Mirror. Despite the fact that the highly rated Netherlands international only recently signed an extension to his current contract with the Serie A champions that will keep him at San Siro until June 2015, United manager Sir Alex Ferguson is still keen on trying to lure the playmaker to the Premier League at the end of this season - with a £30m price tag now mooted to be on his head. The Scot sees the 26 year old as being the ideal long-term replacement for veteran former England international Paul Scholes at the heart of the Red Devils’ midfield, with Scholes not expected to play on beyond the end of this campaign. However, one potential barrier to Sneijder’s transfer could be the tough stance taken by Internazionale president Massimo Moratti, who said recently of United’s reported interest in his star player: &q

From United Religion Blog : Manchester United Season Review

http://www.theunitedreligion.com/2011/06/201011-manchester-united-season-review_10.html 2010/11 Manchester United Season Review: The Story Lines June 9, 2011 The 2010/11 season was certainly one for the ages as the Manchester United supporters were treated to such an emotional roller coaster. Reds Won The Trophy For A Record 19th Time Each and every enthralling twist and exciting turn made it the success that the Reds secured all that much more enjoyable - especially the way they won the Barclays Premier League title - their 19th top flight title. During every nine-month, 60-game season, there is always one constant: extraordinary story lines - which was highlighted throughout 2010/11 and allowed everyone to witness what the amazing spirit of Manchester United is all about. One of the forgotten things of the season was the fact that United went 24 games, nearly seven months without a defeat, something that certainly contributed to them winning this season's title, but

Liverpool - "Inikah Saatnya?"

Di bawah tekanan, sanggupkah Liverpool bertahan dalam jalur merebut mahkota premier league yang sudah 19 tahun menjauh darinya? Apakah skuad yang digadang-gadang sebagai amunisi terbaik hanya kembali seperti poolz tahun-tahun sebelumnya yang inkonsisten, kencang di awal tapi kendor di akhir? Kini tantangan berat mereka hadapi. Chelsea yang penampilannya konsisten menunggu untuk membalaskan dendam saat dikalahkan di Stamford Bridge. It's Now or Never! itu yang digaungkan para fansnya. Ini adalah fase krusial di mana game semakin berat dan kelelahan serta cidera mulai melanda pemain. para manager pun diminta berpikir keras memeras otak untuk mengatur strategi dan rotasi. Fase Knock-Out UCL pun sudah di depan mata dan ini sering membuat pools kehilangan banyak poin di kompetisi domestik. Pools dan skuadnya sekarang belum teruji menghadapi tekanan dibandingkan dengan United, Chelsea dan Arsenal. Namun, akhirnya sejak terakhir tahun 2006 lalu akhirnya poolz mampu menduduki puncak klase