Langsung ke konten utama

Suatu hari nanti

Pelajaran lain lagi dari 2019. Terkadang kita harus menunggu mimpi jadi kenyataan, walau sudah di depan mata.
Penantian panjang lebih dari 20 tahunku masih harus menunggu untuk terealisasi.
Berat rasanya tapi hati mengajak perasaan dan pemikiran untuk bisa mencerna situasi dan menerima kenyataan yang terjadi.

Ya, aku tidak jadi berangkat menonton ManUnited Tour 2019 di Singapore dan yang lebih menyakitkan adalah tiket match, pesawat dan hotel sudah ada dan aku tadi jadi berangkat karena banyak (bukan satu) dan lain hal. Seperti ditikung di tikungan terakhir saat garis finish sudah terlihat, anganmu terampas begitu saja. Belum berjodoh kalau kata orang.

Tetapi aku ikut senang melihat teman-temanku yang berangkat. Menikmati mereka menikmati rasa deg-degannya akan melihat pertandingan klub yang mempertemukan kita, melihat gugup dan deg-degannya mereka yang akan melihat pemain pemain United, bahkan berburu foto dan tanda tangan. Itu saja sudah membuatku ikut merasa bahagia.

Satu hari nanti, mungkin Tuhan akan mengijinkan anganku menjadi kenyataan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika...

Jika indahmu tergapai tuk kumiliki mengapa harus kunanti waktu yang mengajakku menjauhi pelukanmu ... inspired by:nitz

Sepakbola Indonesia...ahh andai Garuda Di Dadaku

wmpfhh...sekali lagi sepakbola indonesia tercoreng! persipura walkout dan sriwijaya fc mempertahankan gelar...ahhh bagaimana bisa terjadi di laga final dan baru tertinggal 1-0 sedangkan masih banyak waktu untuk mengejar ketertinggalannya. sebagai penonton tentu kecewa padahal pertandingan berlangsung seru. sampai kapan akan terus begini? memang kalo dilihat kok final bisa di tempat yg tidak netral dan wasit kok bajunya agak2 nyaru yah? memang sih semua faktor sepertinya tidak berpihak ke persipura (tanya kenapa ke pssi) yahh terlepas dari itu seharusnya persipura menurutku harus tetap melanjutkan pertandingan dan membuktikan mentalnya. Saya bukan fans kedua klub tersebut, tapi sangat miris sekali melihatnya terlebih lagi siangnya baruu sajaa menonton film "garuda di dadaku" dan di situ nyata sekali nasionalismenya dan tentu saja kejadian ini membuat saya sebagai fans bola menjadi sedih.. apakah semuanya tentang menjadi yang paling benar? apakah semuanya harus selalu mengikuti

“I thank Ole for every single one of his goals” - by Andreas Budianto

Here's a story from my friend Andreas (you can follow his twitter @mr_ias and our home United Indonesia @UtdIndonesia), recently posted in www.thefaithfullmufc.com. A different side of Ole, you guys must read it. Here's the story : I believe that everyone will agree with me that the night in Barcelona 1999 was the most dramatic moment for all United fans. I hate to admit that I cried the last time I watch the 1998-1999 Season Review dvd and made my wife laugh at me. But for me, Ole deserves to be remembered for more than merely a goal in the 1999 Champions League Final. I couldn’t remember all of his goals but the one that I will never forget was on March 31st 2007, it was against Blackburn at home in the Premier League. That was the first season of AIG on our kit. I was new in town and would always watch our match at the Manchester United bar here with my girlfriend. A good place that I’ll never visit again until the club is sold. As a United fan from far, what I can