Langsung ke konten utama

Mengejar David Beckham (Part.1)


Berita David Beckham yang datang bersama LA Galaxy dalam lawatan Asia Pasifiknya tentunya sebuah kabar yang membahagiakan bagi para penggemar United, tak terkecuali saya. Namun tentunya semua niat ingin bertemu, foto dan meminta tanda tangannya adalah semua misi yang berat karena pihak penyelenggara telah memastikan Becks akan mendapatkan pengawalan ketat.

Tentunya saya tak kehilangan semangat, tak ada yang tak mungkin untuk dapat melihat dan bertemu dengan pahlawan saya, pemain yang sangat saya kagumi. Berbagai informasi dan rencana telah disiapkan. Untuk penjemputan pun berita simpang siur dari mendarat dengan pesawat pribadi hingga akhirnya David mendarat dengan SQ tanggal 28 November pukul 08.30 pagi. Sayang saya tak dapat ke bandara untuk menjemput. Tapi, sore harinya saya sudah merencanakan akan ke Ritz, tempat menginap David dan tim Galaxy.

Tiba-tiba saya mendapat kabar akan ada press conference di Ritz dan langsung panic dan melihat jam di kantor dan langsung mengkontak teman-teman dan mereka mensupport saya untuk hadir. Jam 3 sore, dan tak mungkin saya hadir tepat waktu. Yang terdekat dan membawa kamera dan saya tahu beliau sangat mengagumi David adalah mbak Aya. Omaay (panggilannya) langsung hadir dan bahkan tiba lebih dulu daripada saya yang mengurusi kartu pers United Indonesia.

Tiba di sana, kami tak dapat masuk dan akhirnya dengan “keajaiban” kami dapat mengikuti prescon tersebut dan jujur saja begitu melihat David memasuki ruangan dengan senyumnya, kaki saya langsung terasa lemas, seakan tak ada tenaga dan detak jantung saya rasakan tak menentu. Ingin rasanya tangan menekan tombol memotret di kamera tapi tenaga seakan tak ada. Saya baru sadar saya hanya bisa bengong dengan tangan di atas memegang kamera dan tak melakukan apapun ketika ada seorang wartawan yang memanggil saya dan bertanya “mbak mau saya bantu foto?” sedangkan Omaay ada di deretan depan saya mengambil foto dengan terkagum-kagum juga.

Menjelang akhir dan barisan wartawan merenggang, saya berhasil meringsek hingga ke barisan depan dan benar-benar melihat David dari depan dan perasaan saya bertambah tak menentu. Bahkan saya tak berpikir untuk memotretnya, bodohnya saya! Hanya bisa berdiri dengan kaki lemas dan bahkan gemetar melihat David dan selintas sempat terpikir menyerobot masuk namun saya urungkan karena tak ingin nama United Indonesia jadi tercemar oleh perbuatan saya.

Ruangan prescon menjadi saksi indah pertemuan pertama saya dengan David dan tiba-tiba air mata saya tanpa saya sadari terjatuh dan hal berikut yang saya sadari adalah saya menangis. Dan yang bisa saya lakukan adalah memeluk Omaay. Dan saya tak sadar, Jaka menyadari kalau saya menangis jika saja dia tidak mengirimkan BBM pada saya.

Selesai prescon, kamipun ingin menitipkan kaos member dan scarf United Indonesia kepada David via Mahaka melalui Bang Hasani, namun beliau mengatakan tidak bisa menjanjikan apa-apa dan tak ingin mengecewakan kami. Jadi kami harus fight sendiri. Akhirnya kami keluar dari prescon dan membahas rencana berikutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sehelai bulu keberuntungan dan malam yang indah menghibur lara

Weekend ini adalah minggu yang penuh kekecewaan. Ada saja hal-hal yang tidak diinginkan terjadi. Dari urusan pribadi, keluarga dan hal-hal kecil lain yang tidak diharapkan, semuanya membuatku mengalami minggu penuh kegilaan. Yang membuat hatiku hanya bisa berteriak “Arghhhhh!!!!” Hampir saja lengkap minggu menyeramkan ini dengan hasil yang diraih United saat melawan Villa ketika masih tertinggal 2-1 dan waktu hanya tersisa kurang lebih 10 menit lagi. Akhirnya gol Ronnie menyamakan kedudukan dan membuat semua yang hadir di nonton bareng bersorak. Setelah itu semua larut dalam ketegangan kembali menanti gol kemenangan. Tak terasa waktu sudah memasuki injury time, semua peluang United dapat dimentahkan, bahkan yang paling membuat kecewa saat Wellbeck yang berhadapan dengan Friedel gagal menceploskan bola ke gawang. Kemenangan pun berpacu dengan waktu sampai akhirnya tiba waktu Macheda yang membuat semua penonton (aku yakin pendukung United di manapun akan meloncat kesenangan setelah 2 gam...

A lesson to learn : 1 - 6 for the noisy neighbour

Derby match is always excited. Especially after our noisy neighbour tryin really hard to improve themselves for the last 3 years. And ya, they did it this time. We had to admit that this time they were better sides compared to us. Rotation, red card, wasted chances, and other things are getting in our way to maximize the result. But there's no excuse, a lost is a lost. We should've done better especially we are playing in Old Trafford. Painful it is to see the result on the scoreboard. I hated the fact that we are losing but for the team, it is a lesson to learn, a shock therapy and they have to survive and bounce back. And not only City fans that cheering on our lost but the "anything but United"-ers specially gooners that has been hurt by the 8-2 lost. But all their hatred makes us stronger rite? that's United and the spirit we know. We are way much bigger than they all, so don't let them bugging us although several things has to be done to clear their a...

From United Religion Blog : Manchester United Season Review

http://www.theunitedreligion.com/2011/06/201011-manchester-united-season-review_10.html 2010/11 Manchester United Season Review: The Story Lines June 9, 2011 The 2010/11 season was certainly one for the ages as the Manchester United supporters were treated to such an emotional roller coaster. Reds Won The Trophy For A Record 19th Time Each and every enthralling twist and exciting turn made it the success that the Reds secured all that much more enjoyable - especially the way they won the Barclays Premier League title - their 19th top flight title. During every nine-month, 60-game season, there is always one constant: extraordinary story lines - which was highlighted throughout 2010/11 and allowed everyone to witness what the amazing spirit of Manchester United is all about. One of the forgotten things of the season was the fact that United went 24 games, nearly seven months without a defeat, something that certainly contributed to them winning this season's title, but...