Langsung ke konten utama

Postingan

United Indonesia : 1 Dasawarsa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sederet angka yang berarti. Dari satu tempat nonbar ke tempat nonbar lainnya, dari satu chant ke chant lainnya, diiringi tawa dan tangis, member yang silih berganti datang dan pergi, sahabat yang menjadi keluarga dan bahkan menjadi pasangan hidup. Perjalanan yang tak mulus, akan selalu yang ingin menjatuhkan, menguasai untuk kepentingan pribadi atau kelompok baik dari luar dan dalam. Semakin besar, semakin banyak angin menerpa kata mereka. 10 tahun bukan waktu yang singkat dan mengajarkan kita banyak hal, terlebih ketika kita melihat wajah wajah yang kita kenal, yang berubah dewasa sejak kita mengenalnya dan membuat kita mengingat begitu banyak momen yang telah dilalui bersama. Selamat bertambah usia United Indonesia, tetap tegar menghadapi jalan terjal dan berliku. Percayalah, akan selalu ada kekuatan, ketulusan, doa dan banyak cinta yang menyertai perjalananmu.

Surat rindu untuk kamu yang di atas sana

Matahari mulai terbenam Malam pun menyapa aku yg terduduk sendiri dan merindukanmu. Biasanya kita bercanda Biasanya kita tertawa Melewati sedih dan tangis Kadang kupikir kamu masih bercanda seperti biasanya akan kembali lagi. Tapi kali ini candamu tak membuatku tertawa seperti biasanya Untuk pertama kalinya kamu tidak lucu Kali ini candamu gagal Itu yang kami semua bilang Biasanya kamu yang selalu belakangan pulang, tapi kenapa kali ini kamu pulang lebih dulu. Kamu mendadak aneh, bahkan tak berpamitan. Hanya seulas senyum dalam tidurmu yang nyenyak menyapa kami semua. Atau mungkin aku yang tidak meyadari kamu berpamitan saat kamu memelukku sedikit lebih lama dari biasanya saat kita berkumpul malam itu. Senja memanggilmu lebih cepat Surga mungkin lebih membutuhkan canda dan kehangatanmu di atas sana. Mereka tidak tahu saja kalau kamu bakal merusuh. Ga terbayangkan pusingnya mereka di atas sana. Aku kangen kamu Aku teramat rindu Belum pernah aku ke surga Yang kutahu tak semu...

Dir9ahayu United Indonesia!

Pastinya bukan hal yang mudah walaupun terbilang muda. Sembilan tahun sudah United Indonesia berdiri, melewati aral yang melintang. Tak semua berjalan mulus, tak semua sesuai harapan tapi entah mengapa cinta kepada komunitas ini tak pernah padam Lebih dari sekedar tulisan, lebih dari sekedar rasa, terkadang terasa di luar akal sehat dan membuat terus bertanya, apa yang membuat komunitas ini begitu istimewa di hati? Dan hanya bisa menjawab di United Indonesia ini aku, kita bertemu keluarga yang walau dengan semua masalah, intrik, selisih paham dan tingkah yang kadang membuat kita emosi, menghela nafas panjang dan mengelus dada tetap membuat kita rindu. Terlalu banyak cinta di rumah ini sehingga tak ada ruang untuk kebencian, kesedihan dan kekecewaan. Semoga rumah ini tetap kokoh berdiri menjadi rumah yang selalu memberi kesejukan, ketentraman dan kedamaian untuk para penghuninya dan semakin kuat menghadapi derasnya ujian waktu untuk melangkah lebih maju. Perjuangan itu takkan...

9 Juli 2015 : Warna baru di perjalanan.

Selalu saja ada cara hidup ini untuk memberi warna yang berbeda untuk kau jalani. Saat kau hanya ingin sendiri merayakan berkurangnya waktu tinggal di dunia ini, saat kau merasa sepi dan segala perasaan yang bercampur aduk, tiba- tiba hidup memberikanmu kejutan dengan caranya sendiri. Telpon, video, voice notes, watsap, sms, path, instagram dan lainnya di hari itu membuatku hanya bisa terduduk diam dan bersyukur atas semua cinta dan perhatian yang telah diberikan. Betapa beruntungnya aku, yang bukan siapa siapa diberikan rejeki cinta yang begitu besar, cinta yang membuat kembali bersemangat menjalani kerasnya hari. Terima kasih kalian yang telah membuatku tersadar ada begitu banyak cinta di dunia ini, Terima kasih kalian yang telah menganggapku layak menerima besarnya cinta kalian Terima kasih kalian yang selalu ada untukku di setiap waktu Terima kasih kalian yang selalu menerima kekuranganku Aku sayang kalian, hanya itu yang bisa kuucapkan dari lubuk hatiku terdalam...aku...

Tak terhitung

1,2,3 dan terus kuhitung Kuhitung rinduku padamu Tapi aku terhenti Entah sudah di hitungan ke berapa Dan tersadar rinduku padamu tak terhitung Terang berganti senja, Hingga senja berganti malam Bulan menidurkan matahari, Menghampiri bintang Yang tak lelah mengajakku kembali berhitung hingga saatnya menemui rindu

Suatu hari nanti Indonesiaku...

Suatu hari nanti... Senyumnya akan berkawan damai Lembutnya akan mengajarkan kasih Hangatnya akan selalu memberikan harapan Suatu hari nanti... Budaya yang penuh keindahan ini akan menngajarkan indahnya keragaman pada dunia dan menjadi cahaya yang bersinar gagah Bukan hanya menjadi pengikut Tetapi akan menjadi panutan Tempat yang selalu menjadi muara dari segala rinduku Tempat yang selalu menjadi rumahku Tanah tumpah darahku "Di sana tempat lahir beta Dibuai dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata" - Ismail Marzuki, Indonesia Pusaka Semoga suatu hari nanti cahaya itu bersinar sebelum senja datang memanggilku.

Dari ketinggian rindu

Barisan awan putih, pulau entah-apa-namanya, gunung dan lautan sejauh mata memandang, tentunya tak setiap saat bisa kau nikmati pemandangan luar biasa seperti ini tentunya sendiri, duduk memandang langit berwarna ungu biru dan putih yang seakan rainbow cake versi besar melalui jendela pesawat -setelah sebelumnya minta dipindahkan dari kursi tak berjendela yang sungguh menyiksa-. Jarak sungguh menyesakkan namun membuat rindu semakin bertumbuh dan tak sabar ingin bertemu. Sungguh rindu harus tetap ada karena tanpanya kita tak akan tahu kemana arah pulang. Dan dari atas ketinggian -yang entah berapa- biarkan semua keindahan yang memanjakan hati ini menuju rindu yang memanggilnya dari timur sana.