Langsung ke konten utama

Surat untuk Bapak di atas sana

Maafkan lisa Pak
Si anak bandel yang selalu saja tak mematuhimu
Si anak keras kepala yang suka bikin engkau senewen
Si anak yang lamban yang suka membuatmu kesal

Maafkan lisa tidak bisa jadi seperti yang engkau harapkan
Tanpamu aku terpuruk
Duka ini tak kunjung selesai
Tanpamu aku terjatuh
Dari ketinggian semua dan langsung mencium tanah
Semua gelap
Semua berputar begitu cepat
Semua begitu kelam


Lisa kangen Pak,
Kangen ditelponin dan ditanya lagi di mana
Kangen ditelponin dan ditanya lagi ngapain, mau ke sini ga, Nyipa ada beli makanan untuk kamu
Kangen ngobrol kita di akhir pekan, hanya engaku dan aku duduk menghadap tv dan mengobrol, mengomentari tv
Kangen jalan bareng kita entah itu ke Mall atau Pasar
Kangen kita makan bakmi berdua dan engkau selalu tidak bisa habis satu mangkok dan selalu aku yang menghabiskan
Kangen nyetirin Nyipa belanja ke toko buah dan ke kota, ditunjukin tempat tempat yang biasa engkau lalui

Kamu yang selalu bilang lisa bisa
Tapi lisa ga bisa Pak
Kadang lisa berpikir apa lisa ini ada gunanya

Kangen sama marahmu
tapi itu untuk kebaikanku
Kangen sama pelukanmu
sejenak tapi bisa membuat hati ini tenang
Kangen melihat seulas senyummu saat aku datang mengunjungimu


Bagaimana Nyipa di atas sana Pak
lisa yakin Nyipa pasti senang di sana ya Pak
Masih berat lisa untuk menerima ini semua Pak
Tapi ya pasti engkau bahagia di atas sana
Sehat dan tidak sakit lagi

Lisa kangen Pak
Kangen teramat kangen
Lisa sayang Nyipa








Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANU

Seberuntung apa saya dalam hidup ini, mungkin salah satunya adalah punya keluarga kedua yang bernama ANU. Saya tidak bisa menggambarkan betapa beruntungnya saya bisa menjadi bagian dari mereka. Ibaratnya permen semua rasa ada, ibarat TV Show macam The Tonight Show. Ga perlu kata kata, ga perlu apa apa mereka bisa membuat keluar air mata saking lucu dan keluar air mata sedih. Ya itulah mereka, yang selalu ada untuk satu sama lain dan memberi support serta menghibur dengan cara mereka masing masing, dan itu membuat saya merasa kaya, kaya akan kasih sayang. Yang paling menyiksa ada ketika menerima semua kebaikan mereka dan ga mampu membalas selain hanya bisa membayangkan dan mendoakan mereka. Ada di saat susah itu adalah ujian persahabatan dan mereka semua selalu ada. Cerewet dan perhatian mereka malah bisa melebihi keluarga dan ya, di mata saya mereka adalah keluarga saya. Keluarga yang akan selalu saya sayang. Untuk mereka yang selalu ada untukku, untuk mereka yang tak pernah memand...

Dir9ahayu United Indonesia!

Pastinya bukan hal yang mudah walaupun terbilang muda. Sembilan tahun sudah United Indonesia berdiri, melewati aral yang melintang. Tak semua berjalan mulus, tak semua sesuai harapan tapi entah mengapa cinta kepada komunitas ini tak pernah padam Lebih dari sekedar tulisan, lebih dari sekedar rasa, terkadang terasa di luar akal sehat dan membuat terus bertanya, apa yang membuat komunitas ini begitu istimewa di hati? Dan hanya bisa menjawab di United Indonesia ini aku, kita bertemu keluarga yang walau dengan semua masalah, intrik, selisih paham dan tingkah yang kadang membuat kita emosi, menghela nafas panjang dan mengelus dada tetap membuat kita rindu. Terlalu banyak cinta di rumah ini sehingga tak ada ruang untuk kebencian, kesedihan dan kekecewaan. Semoga rumah ini tetap kokoh berdiri menjadi rumah yang selalu memberi kesejukan, ketentraman dan kedamaian untuk para penghuninya dan semakin kuat menghadapi derasnya ujian waktu untuk melangkah lebih maju. Perjuangan itu takkan...

Suatu hari nanti Indonesiaku...

Suatu hari nanti... Senyumnya akan berkawan damai Lembutnya akan mengajarkan kasih Hangatnya akan selalu memberikan harapan Suatu hari nanti... Budaya yang penuh keindahan ini akan menngajarkan indahnya keragaman pada dunia dan menjadi cahaya yang bersinar gagah Bukan hanya menjadi pengikut Tetapi akan menjadi panutan Tempat yang selalu menjadi muara dari segala rinduku Tempat yang selalu menjadi rumahku Tanah tumpah darahku "Di sana tempat lahir beta Dibuai dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata" - Ismail Marzuki, Indonesia Pusaka Semoga suatu hari nanti cahaya itu bersinar sebelum senja datang memanggilku.