Suporter pasti akan selalu membela tim-nya terlepas dari die hard atau tidak. Hmmm... sebenarnya istilah die hard suporter itu masih belum saya pahami, entah karena saya tidak terlalu suka julukan itu atau alasan lain.
Menganggap diri paling benar sudah biasa di kalangan suporter. Tim yang dibela pasti yang selalu terbaik. Contohnya saya, yang mengaku menjadi pendukung tim Manchester United yang dengan segenap hati saya tahbiskan menjadi tim juara dan terbaik di hati saya. Demikian juga dengan sahabat saya yang begitu mencintai Arsenal-nya dan menganggap gunners tim terbaik. Padahal tim yang berhasil meraih enam gelar dalam semusim adalah Barcelona (nah lho!)
Argumen pun tak terelakkan dan sekuat apapun kita berargumentasi takkan bisa merubah pendirian seorang suporter. Coba tanyakan saja ke fans Liverpool yang sudah lama sekali tidak juara, mereka akan dengan bangga tetap menyatakan diri mereka pendukung Liverpool.
Apa yang dapat kita ubah? tetap dengan bangga kita beberkan kehebatan tim juara kita? pastinya mereka takkan terpengaruh. Teringat dengan kata-kata teman saya Ardi yang kurang lebih menyebutkan "semakin dipojokkan akan membuat mereka semakin membela tim mereka" dan saya setuju.
Contoh aktual adalah hari ini. Saat seseorang yang yang menjabat jubir LPI, sebut saja namanya Abi (@TheReal_Abi_LPI) menjelekkan United. Bagiku sebenarnya wajar saja karena dia bukan fans United dan saya terbiasa mendengarkan United dicela dan dijelekkan. Masalahnya adalah dia menggunakan embel-embel LPI di namanya dan jelas tercantum dia adalah juru bicara dari sebuah organisasi yang mengedepankan moto "Change The Game". Informasi sahih tentang LPI pun sering melalui akunnya tersebut.
Dalam pemikiran dan pemahamanku, akun yang selama ini diharapkan mencerminkan "LPI-nya" gagal pada hari ini karena telah dicampur adukkan dengan opini pribadinya sebagai seorang suporter yang kebetulan BUKAN suporter United. Jika seseorang ini menyuarakan pendapat pribadinya tentunya jangan sampai organisasi yang "dibawa" ikut terimbas akibatnya. Mungkin contoh akun twitter reporter luar negeri bisa dijadikan contoh. Mereka di biodata mencantumkan "pendapat yang ada di sini adalah pendapat pribadi". Dan ketika pendapat pribadi tercampur, maka chaos yang terjadi dan semua suporter United beramai-ramai membela klub yang dicintainya.
Di satu sisi, saya menyesali juga telah secara tidak langsung "menyerang" namun di satu sisi ketika saya menyuarakan suara hati tersebut adalah saya ingin mengingatkan kembali bahwa ada hal yang tak bisa diubah.
Saya selalu menganggap bukan suporter yang memilih klub yang dibelanya, tetapi klub yang membuat hati suporter memilih seperti layaknya hati memilih orang yang dicintai. Dan itu akan berlangsung selamanya, senang maupun susah, juara ataupun kalah, peringkat atas maupun bawah atau apapun itu.
Walaupun saling cela tak terhindarkan namun setidaknya menghargai pilihan hati masing-masing adalah sebuah nilai yang harus kita jaga terutama jika membawa nama organisasi atau apapun itu. Jika ada yang menyinggung mungkin sebentuk permintaan maaaf akan dapat menenangkan riak protes.
Hati tak dapat berbohong dan tak dapt mengingkari. Yang pasti, saat ini saya hanya ingin menikmati kemenangan 2-0 United atas Schalke04 dengan gol indah dari Giggs dan Rooney.
Ah indahnya hari ini :)
Menganggap diri paling benar sudah biasa di kalangan suporter. Tim yang dibela pasti yang selalu terbaik. Contohnya saya, yang mengaku menjadi pendukung tim Manchester United yang dengan segenap hati saya tahbiskan menjadi tim juara dan terbaik di hati saya. Demikian juga dengan sahabat saya yang begitu mencintai Arsenal-nya dan menganggap gunners tim terbaik. Padahal tim yang berhasil meraih enam gelar dalam semusim adalah Barcelona (nah lho!)
Argumen pun tak terelakkan dan sekuat apapun kita berargumentasi takkan bisa merubah pendirian seorang suporter. Coba tanyakan saja ke fans Liverpool yang sudah lama sekali tidak juara, mereka akan dengan bangga tetap menyatakan diri mereka pendukung Liverpool.
Apa yang dapat kita ubah? tetap dengan bangga kita beberkan kehebatan tim juara kita? pastinya mereka takkan terpengaruh. Teringat dengan kata-kata teman saya Ardi yang kurang lebih menyebutkan "semakin dipojokkan akan membuat mereka semakin membela tim mereka" dan saya setuju.
Contoh aktual adalah hari ini. Saat seseorang yang yang menjabat jubir LPI, sebut saja namanya Abi (@TheReal_Abi_LPI) menjelekkan United. Bagiku sebenarnya wajar saja karena dia bukan fans United dan saya terbiasa mendengarkan United dicela dan dijelekkan. Masalahnya adalah dia menggunakan embel-embel LPI di namanya dan jelas tercantum dia adalah juru bicara dari sebuah organisasi yang mengedepankan moto "Change The Game". Informasi sahih tentang LPI pun sering melalui akunnya tersebut.
Dalam pemikiran dan pemahamanku, akun yang selama ini diharapkan mencerminkan "LPI-nya" gagal pada hari ini karena telah dicampur adukkan dengan opini pribadinya sebagai seorang suporter yang kebetulan BUKAN suporter United. Jika seseorang ini menyuarakan pendapat pribadinya tentunya jangan sampai organisasi yang "dibawa" ikut terimbas akibatnya. Mungkin contoh akun twitter reporter luar negeri bisa dijadikan contoh. Mereka di biodata mencantumkan "pendapat yang ada di sini adalah pendapat pribadi". Dan ketika pendapat pribadi tercampur, maka chaos yang terjadi dan semua suporter United beramai-ramai membela klub yang dicintainya.
Di satu sisi, saya menyesali juga telah secara tidak langsung "menyerang" namun di satu sisi ketika saya menyuarakan suara hati tersebut adalah saya ingin mengingatkan kembali bahwa ada hal yang tak bisa diubah.
Saya selalu menganggap bukan suporter yang memilih klub yang dibelanya, tetapi klub yang membuat hati suporter memilih seperti layaknya hati memilih orang yang dicintai. Dan itu akan berlangsung selamanya, senang maupun susah, juara ataupun kalah, peringkat atas maupun bawah atau apapun itu.
Walaupun saling cela tak terhindarkan namun setidaknya menghargai pilihan hati masing-masing adalah sebuah nilai yang harus kita jaga terutama jika membawa nama organisasi atau apapun itu. Jika ada yang menyinggung mungkin sebentuk permintaan maaaf akan dapat menenangkan riak protes.
Hati tak dapat berbohong dan tak dapt mengingkari. Yang pasti, saat ini saya hanya ingin menikmati kemenangan 2-0 United atas Schalke04 dengan gol indah dari Giggs dan Rooney.
Ah indahnya hari ini :)
Komentar