Langsung ke konten utama

lelah

aku sampai di titik lelah
bagai embun yang berharap mentari tak datang,
karena jika mentari datang, aku akan tergulir lungai dan terhapus dari permukaan
aku bagai pasir
yang berteriak setiap kali terbawa ombak yang menghantam nadiku,
mencabik tubuhku

aku terpencar
entah ke mana
bagai debu tertiup angin tak berbekas, tak bertanda
tak ada rasa
tak ada asa

dimanakah mereka semua?
apakah rasaku sedang menghilang karena rasa yng kusimpan?
apakah asaku menghilang ditelan oleh egoku yang bertahta?

hanya teriakan kosong yang takkan terdengar dari balik jendela hati
hanya tatapan harap yang tertutup oleh silaunya cahaya
hanya harapan yang tertelan oleh lelahnya batin ini

aku ingin bersandar saat ini
menaruh penat yang menyiksa ke tempat sampah penderitaan
menghapus tangis jiwa ke dalam kubur penyiksaan
agar jiwa ini tenang
dan semua serpihan masa lalu yang bahagia kembali
menghancurkan harap semu yang telah terangkai dalam hidupku
yang tanpa kusadari menghancurkan jiwa ini






Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANU

Seberuntung apa saya dalam hidup ini, mungkin salah satunya adalah punya keluarga kedua yang bernama ANU. Saya tidak bisa menggambarkan betapa beruntungnya saya bisa menjadi bagian dari mereka. Ibaratnya permen semua rasa ada, ibarat TV Show macam The Tonight Show. Ga perlu kata kata, ga perlu apa apa mereka bisa membuat keluar air mata saking lucu dan keluar air mata sedih. Ya itulah mereka, yang selalu ada untuk satu sama lain dan memberi support serta menghibur dengan cara mereka masing masing, dan itu membuat saya merasa kaya, kaya akan kasih sayang. Yang paling menyiksa ada ketika menerima semua kebaikan mereka dan ga mampu membalas selain hanya bisa membayangkan dan mendoakan mereka. Ada di saat susah itu adalah ujian persahabatan dan mereka semua selalu ada. Cerewet dan perhatian mereka malah bisa melebihi keluarga dan ya, di mata saya mereka adalah keluarga saya. Keluarga yang akan selalu saya sayang. Untuk mereka yang selalu ada untukku, untuk mereka yang tak pernah memand...

Dir9ahayu United Indonesia!

Pastinya bukan hal yang mudah walaupun terbilang muda. Sembilan tahun sudah United Indonesia berdiri, melewati aral yang melintang. Tak semua berjalan mulus, tak semua sesuai harapan tapi entah mengapa cinta kepada komunitas ini tak pernah padam Lebih dari sekedar tulisan, lebih dari sekedar rasa, terkadang terasa di luar akal sehat dan membuat terus bertanya, apa yang membuat komunitas ini begitu istimewa di hati? Dan hanya bisa menjawab di United Indonesia ini aku, kita bertemu keluarga yang walau dengan semua masalah, intrik, selisih paham dan tingkah yang kadang membuat kita emosi, menghela nafas panjang dan mengelus dada tetap membuat kita rindu. Terlalu banyak cinta di rumah ini sehingga tak ada ruang untuk kebencian, kesedihan dan kekecewaan. Semoga rumah ini tetap kokoh berdiri menjadi rumah yang selalu memberi kesejukan, ketentraman dan kedamaian untuk para penghuninya dan semakin kuat menghadapi derasnya ujian waktu untuk melangkah lebih maju. Perjuangan itu takkan...

Suatu hari nanti Indonesiaku...

Suatu hari nanti... Senyumnya akan berkawan damai Lembutnya akan mengajarkan kasih Hangatnya akan selalu memberikan harapan Suatu hari nanti... Budaya yang penuh keindahan ini akan menngajarkan indahnya keragaman pada dunia dan menjadi cahaya yang bersinar gagah Bukan hanya menjadi pengikut Tetapi akan menjadi panutan Tempat yang selalu menjadi muara dari segala rinduku Tempat yang selalu menjadi rumahku Tanah tumpah darahku "Di sana tempat lahir beta Dibuai dibesarkan bunda Tempat berlindung di hari tua Tempat akhir menutup mata" - Ismail Marzuki, Indonesia Pusaka Semoga suatu hari nanti cahaya itu bersinar sebelum senja datang memanggilku.