Bachdim dan Kim yang bermain untuk klub LPI ternyata tidak masuk dalam skuad U-23 yang diumumkan oleh pelatih Alfred Riedl.
Akankah bakat mereka hanya akan sia-sia? Mereka kembali ke Indonesia karena ingin membela panji Garuda, tapi ternyata harus menghadapi kembali birokrasi rumit pemerintah dan pantaskah mereka mendapat perlakuan seperti itu?
Bachdim yang pernah mengikuti tes di persib dan persija(dua-duanya klub ISL) dan tidak diterima dan akhirnya diterima oleh Persema yang pada akhirnya memilih mengikuti LPI. Keputusan mereka-kah yang sengaja memilih LPI? tentu saja tidak. Mereka tidak mengerti rumitnya PSSI dan segala tetek bengek korupsi dan kolusi di dalamnya.
Mereka hanya ingin bermain di TimNas. Mereka ingin membela tanah tumpah darah yang mereka cintai. Sangat disayangkan, ternyata korupsi dan kolusi sepakbola di Indonesia sebegitu hebatnya hingga menghancurkan bibit dan talenta sepakbola kita. Sebegitu dahsyatnya hingga tak dipikirkan kemajuan sepakbola yang merupakan salah satu pemersatu bangsa. Sebegitu bergelora semangat korupsi hingga hanya uang yang dipikirkan saja.
Sampai kapan kami para rakyat dan pencinta sepakbola harus menanti? Harapan yang muncul di AFF 2010 kemarin ternyata hanya menjadi impian semu belaka bila sistem yang dijalankan tetap berorientasi kepada korupsi. Sampai kapan air mata kami harus menetes menangisi kegagalan bangsa yang kami cintai? Tetesan yang menjadi genangan tenggelamnya asa dalam dada kami untuk menyaksikan Garuda terbang melesat dan berkibar.
Sampai hati kalian hancurkan bangsa ini...
Sampai hati kalian rusak impian anak bangsa yang ingin berbakti...
Sampai hati kalian biarkan Garuda terinjak oleh nafsu kalian yang tak memikirkan bangsa...
Tak ada sedikitkah rasa sesal di hati kalian?
Atau senyum kelicikan itu yang akan selalu terpampang di wajah-wajah bejat kalian?
Senyum yang menghancurkan Garuda yang tengah mengepakkan sayapnya...
Laknat yang membuat Garudaku, Garuda kami menangis.
Kami para pembela Garuda akan terus membela Garuda sampai nafas terakhir kami.
Garuda yang bersih dari tangan kotor kalian, Garuda yang tidak ternodai oleh aib kalian.
Satu hari nanti, Garuda itu akan terbang melayang melesat jauh tinggi bergema di seluruh jagad raya. Meninggalkan kalian dalam lubang terdalam penyesalan tanpa ada jalan kembali.
Kuatlah Garudaku, kami semua akan selalu menjaga dan mendukungmu!
Akankah bakat mereka hanya akan sia-sia? Mereka kembali ke Indonesia karena ingin membela panji Garuda, tapi ternyata harus menghadapi kembali birokrasi rumit pemerintah dan pantaskah mereka mendapat perlakuan seperti itu?
Bachdim yang pernah mengikuti tes di persib dan persija(dua-duanya klub ISL) dan tidak diterima dan akhirnya diterima oleh Persema yang pada akhirnya memilih mengikuti LPI. Keputusan mereka-kah yang sengaja memilih LPI? tentu saja tidak. Mereka tidak mengerti rumitnya PSSI dan segala tetek bengek korupsi dan kolusi di dalamnya.
Mereka hanya ingin bermain di TimNas. Mereka ingin membela tanah tumpah darah yang mereka cintai. Sangat disayangkan, ternyata korupsi dan kolusi sepakbola di Indonesia sebegitu hebatnya hingga menghancurkan bibit dan talenta sepakbola kita. Sebegitu dahsyatnya hingga tak dipikirkan kemajuan sepakbola yang merupakan salah satu pemersatu bangsa. Sebegitu bergelora semangat korupsi hingga hanya uang yang dipikirkan saja.
Sampai kapan kami para rakyat dan pencinta sepakbola harus menanti? Harapan yang muncul di AFF 2010 kemarin ternyata hanya menjadi impian semu belaka bila sistem yang dijalankan tetap berorientasi kepada korupsi. Sampai kapan air mata kami harus menetes menangisi kegagalan bangsa yang kami cintai? Tetesan yang menjadi genangan tenggelamnya asa dalam dada kami untuk menyaksikan Garuda terbang melesat dan berkibar.
Sampai hati kalian hancurkan bangsa ini...
Sampai hati kalian rusak impian anak bangsa yang ingin berbakti...
Sampai hati kalian biarkan Garuda terinjak oleh nafsu kalian yang tak memikirkan bangsa...
Tak ada sedikitkah rasa sesal di hati kalian?
Atau senyum kelicikan itu yang akan selalu terpampang di wajah-wajah bejat kalian?
Senyum yang menghancurkan Garuda yang tengah mengepakkan sayapnya...
Laknat yang membuat Garudaku, Garuda kami menangis.
Kami para pembela Garuda akan terus membela Garuda sampai nafas terakhir kami.
Garuda yang bersih dari tangan kotor kalian, Garuda yang tidak ternodai oleh aib kalian.
Satu hari nanti, Garuda itu akan terbang melayang melesat jauh tinggi bergema di seluruh jagad raya. Meninggalkan kalian dalam lubang terdalam penyesalan tanpa ada jalan kembali.
Kuatlah Garudaku, kami semua akan selalu menjaga dan mendukungmu!
Komentar