Langsung ke konten utama

di mana kau melangkah ronaldo???


Balada Ronaldo belum berakhir juga. Perebutan antara Manchester United dan Real Madrid belum berujung hingga kini. Berita-berita semakin simpang siur dan jujur membuat lelah dan gerah.

Pertama masuk, ronaldo masih bocah lugu dengan rambut keriwilnya dan tidak langsung bersinar. Namun dengan polesan Fergie dia menjadi momok menakutkan dan public seakan menemukan kembali United No. 7 yang ditinggal David Beckham ke El Real.

Mengenai skill, tidak ada yang menyangkal kemampuannya. Namun di luar itu, Ronaldo adalah pemain yang butuh tantangan dan Fergie pun merupakan sosok pelatih yang mengerti dirinya. Terbukti dengan challenge dan bimbingan dari Fergie, dia berkembang pesat dan bahkan dalam satu kesempatan, Ferguson pun mengakui dia kalah dalam taruhan dengan Ronnie.

Ronaldo sudah menjadi anak kesayangan Fergie dan public Old Trafford pun sangat mencintainya dan bisa dilihat dari sambutan dan chant-chant yang dibuat untuknya. Tapi itulah, semakin tinggi pohon semakin kencang pula angin yang bertiup. Angin dari spanyol (dibaca Madrid) inilah yang membuat ronaldo melupakan sejarahnya bersama Manchester United.

Siapa yang tidak ngiler dengan performa dan 42 golnya dalam 1 musim? Namun semua klub yang menginginkannya tahu bahwa tak mudah merebut CR7 dari United. Tapi Real Madrid memilih jalan ‘NEKAT’ dan bahkan dengan tidak elegan terkesan norak dan desperado untuk mendapatkannya. Namanya juga Madrid, tidak perduli harga dan berani menawar Ronnie dengan banderol tinggi menembus trilyunan.

Tapi saya tidak menyalahkan Madrid yang berusaha. Namanya juga usaha, kenapa tidak iya kan? Yah, kalau beruntung bisa mendapatkannya walaupun susah. Yang jadi pusat perhatian saya adalah si pemain sendiri. Apakah dia tidak ingat dulu saat dia belum terkenal dan ditolak Madrid? Sebegitu cepatkah dia berpindah kesetiaan hanya karena uang?

Mungkin Ronaldo sedang lupa diri dengan segala status kebintangannya, sanjungan yang diterimanya dan kegemilangan yang sedang dalam rengkuhannya dalam usia yang begitu muda. Tapi jika hatinya memang di United, tentu ada baiknya dia menenangkan public yang harap-harap cemas.

Apa yang terjadi? Sampai euro digelar, ronaldo tetap mengindikasikan bisa saja dia berpindah kostum. Semua pun menanti. Portugal pun menjadi kandidat kuat, dengan ronaldo di dalamnya pun membuat mereka semakin di atas angin. Tapi yang terjadi sampai euro selesai, dan season akan dimulai, ronaldo masih terombang-ambing dan nasib Portugal? Di perempat final terhempas oleh Jerman, jauh dari target! Performa ronaldo di euro? Mengecewakan jawabnya.


Tapi apakah itu membuat Madrid mengalihkan perhatiannya?tidak. Tidakkah ronaldo menyadari bahwa pemain hebat pun membutuhkan dukungan tim guna mencapai prestasi tertinggi? Apakah dia tau 42 golnya bukan merupakan effort dia seorang? Terpikirkah olehnya Rooney dan Tevez yang rajin membuka ruang dan mengoper? Tersadarkah dia bahwa dia hanya seorang pemain sepak bola yang berada di klub tepat dan mempunyai rekan-rekan tim yang kompak? Tampakkah untuk sang bintang ini belum tentu di Madrid dia mendapatkan semua ekskulisifitas dan dukungan rekan-rekan seperti di United? Hmmm…bisa jadi tidak. Namun, hanya ronaldo yang tahu.

Tapi dengan sikapnya itu, media pun seakan mendapat mangsa baru dan pemberitaan pun menjadi lari hingga berita mana yang salah dan benar menjadi kabur. Opini public pun terpecah. Sebagian tetap mendukung ronaldo, namun sebagian(besar) tidak mendukung.

Sebagai pencinta Manchester United tentu saya berharap ronaldo tinggal. Tapi sungguh mengecewakan melihatnya berdiri di garis abu-abu. Semua dibuat bimbang hingga akhirnya mencapai titik lelah dan muak apakah dia tinggal atau pergi?

Jika tetap tinggal di United, secepatnya pastikan. Walaupun sempat terluka, namun fans United tentu akan memaafkannya dan dengan seiring waktu dan performa yang cemerlang tentu public akan cepat melupakan “noda” yang ditorehnya. Namun jika pergi, secepatnyalah pergi. Dengan prestasi spektakulernya tentu Old Trafford tetap akan mengenangnya sebagai pemain hebat…TAPIII bukan pemain besar! Dan dengan bandrol harga yang tinggi, United akan cepat menemukan penggantinya.. Tapi apakah Ronaldo sadar bahwa di Madrid ada klausul bahwa gaji pemain galaticos tidak ada yang boleh melewati gaji Raul sang ikon barnebeu? Jadi bisakah Madrid memberi semua uang yang diinginkannya?

Yang perlu dicermati United adalah apakah Madrid membawa cash keras untuk merebut ronaldo? Jika iya, lepaskan saja jika Ronnie tetap plin-plan. Namun jika Madrid tidak mempunyai cash keras dan menyicil untuk membeli Ronnie, United jangan melepasnya. Jangan sampai kejadian Madrid yang menyicil Zidane hingga saat Zidane pension, utang Madrid ke juve belum selesai. Dan inilah saat United mendidik Ronnie untuk ‘tahu diri’. Jika tinggal, sebagai hukuman, apakah dia akan dijadikan cadangan dulu? Ah, tentu SAF tahu yang terbaik.

Kalau ditanya pendapat apakah saya termasuk yang mendukung Ronaldo untuk tinggal atau pergi, saya akan menjawab saya masuk golongan yang mendukung ronaldo untuk pergi (walaupun dengan berat hati). Untuk apa mempertahankan pemain yang sudah tidak ingin memperkuat United? akan menjadi boomerang sendiri untuk United. Seharusnya dia mencontoh pemain United lainnya seperti giggs dan scholes. Bahkan scholes dalam salah satu pernyataannya(yg diceritakan oleh temanku) “tak peduli saya hanya akan jadi cadangan ataupun inti, yang terpenting yg saya tahu, saya hanya ingin bermain untuk Manchester United”

Tanpa ronaldo, Manchester United tetap klub besar dan tetap akan menghasilkan pemain-pemain besar.

One Love
One United !!!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sportingo - Manchester United plan £30m transfer of Inter Milan star

Posted in Manchester United News Manchester United will step up their attempts to sign Inter Milan midfield player Wesley Sneijder in the summer, reports the Daily Mirror. Despite the fact that the highly rated Netherlands international only recently signed an extension to his current contract with the Serie A champions that will keep him at San Siro until June 2015, United manager Sir Alex Ferguson is still keen on trying to lure the playmaker to the Premier League at the end of this season - with a £30m price tag now mooted to be on his head. The Scot sees the 26 year old as being the ideal long-term replacement for veteran former England international Paul Scholes at the heart of the Red Devils’ midfield, with Scholes not expected to play on beyond the end of this campaign. However, one potential barrier to Sneijder’s transfer could be the tough stance taken by Internazionale president Massimo Moratti, who said recently of United’s reported interest in his star player: &q

From United Religion Blog : Manchester United Season Review

http://www.theunitedreligion.com/2011/06/201011-manchester-united-season-review_10.html 2010/11 Manchester United Season Review: The Story Lines June 9, 2011 The 2010/11 season was certainly one for the ages as the Manchester United supporters were treated to such an emotional roller coaster. Reds Won The Trophy For A Record 19th Time Each and every enthralling twist and exciting turn made it the success that the Reds secured all that much more enjoyable - especially the way they won the Barclays Premier League title - their 19th top flight title. During every nine-month, 60-game season, there is always one constant: extraordinary story lines - which was highlighted throughout 2010/11 and allowed everyone to witness what the amazing spirit of Manchester United is all about. One of the forgotten things of the season was the fact that United went 24 games, nearly seven months without a defeat, something that certainly contributed to them winning this season's title, but

Liverpool - "Inikah Saatnya?"

Di bawah tekanan, sanggupkah Liverpool bertahan dalam jalur merebut mahkota premier league yang sudah 19 tahun menjauh darinya? Apakah skuad yang digadang-gadang sebagai amunisi terbaik hanya kembali seperti poolz tahun-tahun sebelumnya yang inkonsisten, kencang di awal tapi kendor di akhir? Kini tantangan berat mereka hadapi. Chelsea yang penampilannya konsisten menunggu untuk membalaskan dendam saat dikalahkan di Stamford Bridge. It's Now or Never! itu yang digaungkan para fansnya. Ini adalah fase krusial di mana game semakin berat dan kelelahan serta cidera mulai melanda pemain. para manager pun diminta berpikir keras memeras otak untuk mengatur strategi dan rotasi. Fase Knock-Out UCL pun sudah di depan mata dan ini sering membuat pools kehilangan banyak poin di kompetisi domestik. Pools dan skuadnya sekarang belum teruji menghadapi tekanan dibandingkan dengan United, Chelsea dan Arsenal. Namun, akhirnya sejak terakhir tahun 2006 lalu akhirnya poolz mampu menduduki puncak klase